Beberapa hari sesudah kejadian di Busway dan taman Monas itu, Ulvah agak menjaga jarak denganku. Mungkin dia takut, walaupun aku merasa kalau Ulvah juga menikmati pelecehan yang aku lakukan atas dirinya. Namun dia menjaga jarak sebab dia tau kalau aku sudah punya istri dan anak. Namun aku bermaksud menjadikan Ulvah bini keduaku. Aku ingin menikmati Ulvah lebih dari sekedar melecehkan akhwat berjilbab lebar itu.
Cewek jilbab di entot kontol besar. Menita jatah lagi setelah ketagihan di entot, Cewek alim di entot oleh teman sendiri yg alim juga, Kontolnya besar, Masukin kontol ke mulut cewek jilbab
Maka aku bercita-cita pengen banget bisa menculik akhwat cantik itu untuk tau isinya itu seperti apa sih….. Waktu itu aku lihat Ulvah yang sedang memakai pakaian yang serba hitam, berjubah panjang hitam dan berjilbab sampai lutut. Aku tahu kebiasaannya setiap hari kalo pas keluar dari kos-kosannya. Ternyata setiap hari libur dia pasti keluar untuk pergi ke toko buku yang ada di sekitar komplek tempat kosnya Ulhav.
Keingintahuan diriku makin membesar, muncul lah ide buat menculik Ulvah. Waktu itu dia pas siang hari seperti biasa dia keluar rumah jalan sendirian dengan pakaiannya yang serba hitam lengkap dengan cadarnya. Walau hanya matanya saja yang terlihat tapi mata itu kelihatan begitu indah dan jalannya begitu anggun yang bikin aku makin napsu aja.
Aku langsung ikuti Ulvah dengan mobil. Di tempat yang agak sepi, aku sedikit pepetkan mobilku yang lagi jalan pelan itu ke pinggir ke tempat dia lagi jalan. Tentu saja dia kaget dan terjatuh. Lalu aku keluar untuk melihat dan meminta maaf.
“Maaf Vah, kamu tidak apa-apa?” tanyaku. Dia baru saja bangun dari jatuhnya dan kaget tapi dia menjawab juga sapaanku itu sebab kami memang sudah saling kenal.
“Oh nggak papa mas, cuma lain kali hati-hati dong nyetirnya,” sahutnya.
“Maaf ya sekali lagi maaf nih saya tidak sengaja, tiba tiba ban mobil saya terasa aneh nih. Begini saja deh sebagai tanda maaf saya saya akan antar adik ke tempat tujuan adik dengan aman tentunya, saya janji deh,” kataku
Terlihat dia sedikit ragu dan curiga dengan ajakan saya, sebab tentu dia ingat perlakuanku di Busway dan Monas dulu. Setelah lama terdiam akhirnya diapun mau dengan alasan kakinya sedikit sakit dan dia berpikir mungkin itu niat baikku sebagai tanda penyesalan dan minta maaf. Akhirnya saya bukakan pintu mobil agar dia masuk, setelah itu aku berputar untuk kembali masuk ke posisi kemudi.
Sambil jalan, aku mengeluarkan saputanganku yang sudah saya kasih chlorofom atau obat bius yang memang sudah aku siapkan. Waktu aku masuk, aku langsung bekap aja dia dengan saputangan yang sudah mengandung obat bius itu. Dia segera meronta, namun walau dia menggunakan cadar tapi akhirnya dia mulai lemas juga karena aku kasih obatnya lumayan banyak.
Di dalam mobil waktu dia sudah setengah pingsan, aku lepas bekapanku dan aku segera menjalankan mobil ke tempat temenku yang waktu itu memang kosong. Karena kita begitu akrab, aku sudah biasa dan punya kunci serep rumah dia karena aku sering maen ke rumahnya dan aku menunggu dia pulang seperti rumah aku sendiri.
Setelah memarkir mobil aku angkat Ulvah untuk dipindahkan ke dalam rumah. Waktu aku angkat terasa sekali tubuhnya ternyata begitu empuk dan tangan Ulvah yang sedang aku pegang itu juga begitu halus dan itu membuat aku semakin ingin cepat-cepat ke dalam untuk memuaskan rasa ingin tahuku.
Aku letakkan dia terlentang di tempat tidur yang keempat sisinya terbuat dari besi. Pertama yang aku lakukan adalah membuka cadar dan jilbabnya sehingga aku akan dengan leluasa melihat wajahnya yg selama ini disembunyikan di balik cadar dan jilbab lebarnya. Aku nikmati kecantikannya tanpa cadar dan jilbab lebarnya beberapa saat..
Wowwwwwww..!! cakep bangettttttttttt..!!!!!
Bibir Ulvah yang tipis dan sedikit basah mengkilap itu begitu indah dan kayanya enak untuk dinikmati. Aku berpikir sejenak, apa yang akan aku lakukan. Untuk jaga-jaga kalo nanti dia sadar dan berteriak gimana? Kemudian aku ambil beberapa women handkerchief dan aku gulung2 jadi seperti bola dan dengan pelan2 aku buka mulutnya dan aku sumpalkan bola saputangan tadi ke dalam mulutnya..aku akan tambah beberapa lembar women hanky lagi ke dalam mulutnya kalo aku rasa kurang penuh.. (aku sengaja pake women hanky krn selain warna-warni, aku juga bisa nambahin beberapa kalo kurang penuh tanpa takut kepenuhan krn bentuknya yg kecil2 dan tipis..kalo pake kain yg tebel2 takut terlalu penuh dan tidak nyaman).
Aku ambil scarf yg rada tipis dan aku pilin jadi seperti tali agak tebal dan aku ikatkan di tengah sumpal mulutnya yg terlihat penuh dan menyembul keluar.. aku ikatkan scarf tadi dengan kuat ke belakang kepalanya dan sekarang yg terlihat di mulutnya adalah sumpal yg penuh dan di tengahnya tertahan oleh scarf yg terikat kencang. Aku ambil lagi sebuah bandana berwarna, aku lipat lebih lebar dari scarf tadi kemudian aku ikatkan menutup seluruh sumpal yg ada dimulutnya. Aku sedikit tekan sumpal di mulutnya biar lebih masuk lagi krn aku mau sumpalan itu bener-bener kencang jadi Ulvah bener bener nggak bisa mengeluarkan suara apapun kalo sudah sadar nanti. yang terdengar cuma mmmmppphhh…mmmppphh..
Aku pastikan lagi kuatnya sumpalan di mulutnya itu dan yakinkan kalo dia sudah tidak akan mampu mendorong sumpal mulutnya keluar sehingga berteriak saat sadar nanti. Aku perhatikan wajah cantik yang sudah nggak berdaya itu, dia begitu seksi dengan mulut tersumpal kaya gitu. Setelah itu aku mulai pasangkan lagi jilbab dan cadarnya dengan rapi seperti semula sehingga kalau ada yg melihat dia gak akan tau kalo sebenernya mulutnya disumpal dengan erat dan tidak bisa bersuara. Kemudian aku singkapkan pakaiannya karena aku akan mengikat tangan dan kakinya supaya dia tidak bisa lari waktu sadar nanti..
Wow tubuh yang sangat indah dan montok. Tubuh Ulvah yang ditutupi dengan jubah yang panjang dengan jilbab dan cadar. Nikmatnya tubuh Ulvah! Aku ambil beberapa tali dan aku ikat tangannya jadi satu ke belakang sehingga toketnya semakin membumbung ke atas dan terlihat semakin seksi. Kemudian dengan tali panjang ikat ke tiang besi di atas kepalanya lalu aku ikatkan ke lehernya tapi tidak terlalu kencang jadi Ulhav nggak tercekik. Aku ikatkan tali ke tiang yang berada di bawah satu aku ikat ke kaki kiri dan tiang satunya aku ikatkan ke kakinya yang satu lagi. Sehingga sekarang posisi kakinya sudah “mengangkang”.
Akhirnya sedikit demi sedikit Ulvah mulai sadar, dia kebingungan memandang sekeliling dan ke arahku… Kemudian dia menggerakkan badannya dan mulai sadar apa yg terjadi….
“MMMmmmmpppphhhh….!!!!” Sekarang dia sadar betul kalo dia sedang dalam kesulitan.. Dia mulai menyadari kalo dia terikat dan hanya bisa sedikit saja meronta..Dan dia sadar mulutnya sekarang tersumbat penuh dan erat sehingga dia tidak bisa berteriak minta tolong kecuali …mmmmmpppphhhh…yg keluar dari mulutnya.. Dia sepenuhnya sadar kalo dia tidak berdaya sampai berusaha bangkit pun sama sekali tidak bisa karena tali yang mengikat lehernya itu tersambung ke tiang di ujung tempat tidur yg menahannya utk tetep nempel di ranjang.. dan dia akhirnya sadar bahwa dia sekarang sedang DICULIK!!….mmmppphh..
Semua keadaan tadi aku perhatikan dan aku bener-benar sangat menikmati keadaan tidak berdayanya itu, terutama keadaan di saat dia kaget dan melotot takut dan bingung ke arahku saat pertama sadar keadaannya yg nggak berdaya dan hanya bisa..mmpphh.. tanpa bisa lakukan yg lain.. Ekspresi bingung, takut dari sorotan matanya ditambah suara dari mulutnya yg tertahan oleh sumpalan itu..mmmppphh..mmmppphh.. itu yg membuat aku bener2 puas dan senang dan semakin ingin lebih lagi nyicipin bagian yang lain!
Aku sedikit menghardik dan membentak menyuruhnya diam saat dia tetep merengek di balik sumpalannya ... Aku memintannya tenang dan berjanji tidak akan melukainya kalo dia tetep tenang dan menuruti perintahku. Aku mulai naik ke atas ranjang sambil membuka celana panjang lalu cd aku, yang memang sudah terasa sempit karena kontolku yag memang sudah bangun dari tadi. Ulvahh tetap berusaha meronta. Tapi untuk berapa lama?! pasti sebentar lagi dia akan mulai lemas dan terangsang juga. Merontanya sudah mulai memelan. Dan itu saatnya aku memuaskan hasratku sebagai laki-laki. Dia mulai menangis, terlihat dari airmatanya yang muali keluar dari ujung matanya, tapi aku nggak perduli, aku sudah semakin “horny”. Langsung aja “adik” ku, aku gue masukan ke dalam memek Ulhav yang terasa begitu sempit (ternyata dia memang masih asli alias masih perawan). Darahpun mulai keluar dari pinggir vaginanya. Sambil melihat seluruh tubuhnya yang sudah nggak berdaya dan tidak mengunakan pakaian sehalai pun kecuali cadar yang masih menempel di wajahnya itu, aku semakin merasa “on” dan makin kuat “memompa” dari lubang vaginanya itu sambil maju mundur dengan pelan-pelan dan menikmati gesekan di dinding vagina yang masih sempit itu. Wow asik bener sesekali terdengar suara rintihannya yang hanya terdengar mmmmmppppphhh!
Nafasnya yang mulai ter-engah engah sepertinya dia juga menikmatinya. Hehehe… hari itu aku memang mendapatkan pengalaman yang tidak dapat terlupakan, aku bisa mencicipi gadis bercadar yang begitu alim ini.
Aku tidak melakukannya sekali, dia nggak langsung aku lepaskan, sesekali aku ngaso dulu sambil menikmati suara “mmmppppphh” itu dari mulutnya yang aku yakin bunyinya itu “tolongg, lepasin gue, jangan lakukan lagi” Hehehe aku sangat puas hari itu, sampai 5 kali aku menyetubuh Ulvah akhwat yang cantik dan sintal ini. Wow, pengalaman yang luar biasa. Ternyata di balik cadarnya itu tersimpan kecantikan yang siap dinikmati kapan saja dan oleh kontolku!
Cewek jilbab di entot kontol besar. Menita jatah lagi setelah ketagihan di entot, Cewek alim di entot oleh teman sendiri yg alim juga, Kontolnya besar, Masukin kontol ke mulut cewek jilbab
Maka aku bercita-cita pengen banget bisa menculik akhwat cantik itu untuk tau isinya itu seperti apa sih….. Waktu itu aku lihat Ulvah yang sedang memakai pakaian yang serba hitam, berjubah panjang hitam dan berjilbab sampai lutut. Aku tahu kebiasaannya setiap hari kalo pas keluar dari kos-kosannya. Ternyata setiap hari libur dia pasti keluar untuk pergi ke toko buku yang ada di sekitar komplek tempat kosnya Ulhav.
Keingintahuan diriku makin membesar, muncul lah ide buat menculik Ulvah. Waktu itu dia pas siang hari seperti biasa dia keluar rumah jalan sendirian dengan pakaiannya yang serba hitam lengkap dengan cadarnya. Walau hanya matanya saja yang terlihat tapi mata itu kelihatan begitu indah dan jalannya begitu anggun yang bikin aku makin napsu aja.
Aku langsung ikuti Ulvah dengan mobil. Di tempat yang agak sepi, aku sedikit pepetkan mobilku yang lagi jalan pelan itu ke pinggir ke tempat dia lagi jalan. Tentu saja dia kaget dan terjatuh. Lalu aku keluar untuk melihat dan meminta maaf.
“Maaf Vah, kamu tidak apa-apa?” tanyaku. Dia baru saja bangun dari jatuhnya dan kaget tapi dia menjawab juga sapaanku itu sebab kami memang sudah saling kenal.
“Oh nggak papa mas, cuma lain kali hati-hati dong nyetirnya,” sahutnya.
“Maaf ya sekali lagi maaf nih saya tidak sengaja, tiba tiba ban mobil saya terasa aneh nih. Begini saja deh sebagai tanda maaf saya saya akan antar adik ke tempat tujuan adik dengan aman tentunya, saya janji deh,” kataku
Terlihat dia sedikit ragu dan curiga dengan ajakan saya, sebab tentu dia ingat perlakuanku di Busway dan Monas dulu. Setelah lama terdiam akhirnya diapun mau dengan alasan kakinya sedikit sakit dan dia berpikir mungkin itu niat baikku sebagai tanda penyesalan dan minta maaf. Akhirnya saya bukakan pintu mobil agar dia masuk, setelah itu aku berputar untuk kembali masuk ke posisi kemudi.
Sambil jalan, aku mengeluarkan saputanganku yang sudah saya kasih chlorofom atau obat bius yang memang sudah aku siapkan. Waktu aku masuk, aku langsung bekap aja dia dengan saputangan yang sudah mengandung obat bius itu. Dia segera meronta, namun walau dia menggunakan cadar tapi akhirnya dia mulai lemas juga karena aku kasih obatnya lumayan banyak.
Di dalam mobil waktu dia sudah setengah pingsan, aku lepas bekapanku dan aku segera menjalankan mobil ke tempat temenku yang waktu itu memang kosong. Karena kita begitu akrab, aku sudah biasa dan punya kunci serep rumah dia karena aku sering maen ke rumahnya dan aku menunggu dia pulang seperti rumah aku sendiri.
Setelah memarkir mobil aku angkat Ulvah untuk dipindahkan ke dalam rumah. Waktu aku angkat terasa sekali tubuhnya ternyata begitu empuk dan tangan Ulvah yang sedang aku pegang itu juga begitu halus dan itu membuat aku semakin ingin cepat-cepat ke dalam untuk memuaskan rasa ingin tahuku.
Aku letakkan dia terlentang di tempat tidur yang keempat sisinya terbuat dari besi. Pertama yang aku lakukan adalah membuka cadar dan jilbabnya sehingga aku akan dengan leluasa melihat wajahnya yg selama ini disembunyikan di balik cadar dan jilbab lebarnya. Aku nikmati kecantikannya tanpa cadar dan jilbab lebarnya beberapa saat..
Wowwwwwww..!! cakep bangettttttttttt..!!!!!
Bibir Ulvah yang tipis dan sedikit basah mengkilap itu begitu indah dan kayanya enak untuk dinikmati. Aku berpikir sejenak, apa yang akan aku lakukan. Untuk jaga-jaga kalo nanti dia sadar dan berteriak gimana? Kemudian aku ambil beberapa women handkerchief dan aku gulung2 jadi seperti bola dan dengan pelan2 aku buka mulutnya dan aku sumpalkan bola saputangan tadi ke dalam mulutnya..aku akan tambah beberapa lembar women hanky lagi ke dalam mulutnya kalo aku rasa kurang penuh.. (aku sengaja pake women hanky krn selain warna-warni, aku juga bisa nambahin beberapa kalo kurang penuh tanpa takut kepenuhan krn bentuknya yg kecil2 dan tipis..kalo pake kain yg tebel2 takut terlalu penuh dan tidak nyaman).
Aku ambil scarf yg rada tipis dan aku pilin jadi seperti tali agak tebal dan aku ikatkan di tengah sumpal mulutnya yg terlihat penuh dan menyembul keluar.. aku ikatkan scarf tadi dengan kuat ke belakang kepalanya dan sekarang yg terlihat di mulutnya adalah sumpal yg penuh dan di tengahnya tertahan oleh scarf yg terikat kencang. Aku ambil lagi sebuah bandana berwarna, aku lipat lebih lebar dari scarf tadi kemudian aku ikatkan menutup seluruh sumpal yg ada dimulutnya. Aku sedikit tekan sumpal di mulutnya biar lebih masuk lagi krn aku mau sumpalan itu bener-bener kencang jadi Ulvah bener bener nggak bisa mengeluarkan suara apapun kalo sudah sadar nanti. yang terdengar cuma mmmmppphhh…mmmppphh..
Aku pastikan lagi kuatnya sumpalan di mulutnya itu dan yakinkan kalo dia sudah tidak akan mampu mendorong sumpal mulutnya keluar sehingga berteriak saat sadar nanti. Aku perhatikan wajah cantik yang sudah nggak berdaya itu, dia begitu seksi dengan mulut tersumpal kaya gitu. Setelah itu aku mulai pasangkan lagi jilbab dan cadarnya dengan rapi seperti semula sehingga kalau ada yg melihat dia gak akan tau kalo sebenernya mulutnya disumpal dengan erat dan tidak bisa bersuara. Kemudian aku singkapkan pakaiannya karena aku akan mengikat tangan dan kakinya supaya dia tidak bisa lari waktu sadar nanti..
Wow tubuh yang sangat indah dan montok. Tubuh Ulvah yang ditutupi dengan jubah yang panjang dengan jilbab dan cadar. Nikmatnya tubuh Ulvah! Aku ambil beberapa tali dan aku ikat tangannya jadi satu ke belakang sehingga toketnya semakin membumbung ke atas dan terlihat semakin seksi. Kemudian dengan tali panjang ikat ke tiang besi di atas kepalanya lalu aku ikatkan ke lehernya tapi tidak terlalu kencang jadi Ulhav nggak tercekik. Aku ikatkan tali ke tiang yang berada di bawah satu aku ikat ke kaki kiri dan tiang satunya aku ikatkan ke kakinya yang satu lagi. Sehingga sekarang posisi kakinya sudah “mengangkang”.
Akhirnya sedikit demi sedikit Ulvah mulai sadar, dia kebingungan memandang sekeliling dan ke arahku… Kemudian dia menggerakkan badannya dan mulai sadar apa yg terjadi….
“MMMmmmmpppphhhh….!!!!” Sekarang dia sadar betul kalo dia sedang dalam kesulitan.. Dia mulai menyadari kalo dia terikat dan hanya bisa sedikit saja meronta..Dan dia sadar mulutnya sekarang tersumbat penuh dan erat sehingga dia tidak bisa berteriak minta tolong kecuali …mmmmmpppphhhh…yg keluar dari mulutnya.. Dia sepenuhnya sadar kalo dia tidak berdaya sampai berusaha bangkit pun sama sekali tidak bisa karena tali yang mengikat lehernya itu tersambung ke tiang di ujung tempat tidur yg menahannya utk tetep nempel di ranjang.. dan dia akhirnya sadar bahwa dia sekarang sedang DICULIK!!….mmmppphh..
Semua keadaan tadi aku perhatikan dan aku bener-benar sangat menikmati keadaan tidak berdayanya itu, terutama keadaan di saat dia kaget dan melotot takut dan bingung ke arahku saat pertama sadar keadaannya yg nggak berdaya dan hanya bisa..mmpphh.. tanpa bisa lakukan yg lain.. Ekspresi bingung, takut dari sorotan matanya ditambah suara dari mulutnya yg tertahan oleh sumpalan itu..mmmppphh..mmmppphh.. itu yg membuat aku bener2 puas dan senang dan semakin ingin lebih lagi nyicipin bagian yang lain!
Aku sedikit menghardik dan membentak menyuruhnya diam saat dia tetep merengek di balik sumpalannya ... Aku memintannya tenang dan berjanji tidak akan melukainya kalo dia tetep tenang dan menuruti perintahku. Aku mulai naik ke atas ranjang sambil membuka celana panjang lalu cd aku, yang memang sudah terasa sempit karena kontolku yag memang sudah bangun dari tadi. Ulvahh tetap berusaha meronta. Tapi untuk berapa lama?! pasti sebentar lagi dia akan mulai lemas dan terangsang juga. Merontanya sudah mulai memelan. Dan itu saatnya aku memuaskan hasratku sebagai laki-laki. Dia mulai menangis, terlihat dari airmatanya yang muali keluar dari ujung matanya, tapi aku nggak perduli, aku sudah semakin “horny”. Langsung aja “adik” ku, aku gue masukan ke dalam memek Ulhav yang terasa begitu sempit (ternyata dia memang masih asli alias masih perawan). Darahpun mulai keluar dari pinggir vaginanya. Sambil melihat seluruh tubuhnya yang sudah nggak berdaya dan tidak mengunakan pakaian sehalai pun kecuali cadar yang masih menempel di wajahnya itu, aku semakin merasa “on” dan makin kuat “memompa” dari lubang vaginanya itu sambil maju mundur dengan pelan-pelan dan menikmati gesekan di dinding vagina yang masih sempit itu. Wow asik bener sesekali terdengar suara rintihannya yang hanya terdengar mmmmmppppphhh!
Nafasnya yang mulai ter-engah engah sepertinya dia juga menikmatinya. Hehehe… hari itu aku memang mendapatkan pengalaman yang tidak dapat terlupakan, aku bisa mencicipi gadis bercadar yang begitu alim ini.
Aku tidak melakukannya sekali, dia nggak langsung aku lepaskan, sesekali aku ngaso dulu sambil menikmati suara “mmmppppphh” itu dari mulutnya yang aku yakin bunyinya itu “tolongg, lepasin gue, jangan lakukan lagi” Hehehe aku sangat puas hari itu, sampai 5 kali aku menyetubuh Ulvah akhwat yang cantik dan sintal ini. Wow, pengalaman yang luar biasa. Ternyata di balik cadarnya itu tersimpan kecantikan yang siap dinikmati kapan saja dan oleh kontolku!